Selasa, 03 September 2013

Proposal Business planning


BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
1.1  Nama dan Bentuk Perusahaan
Nama perusahaan ayam petelur ini adalah Top. Top berasal dari bahasa inggris yang artinya terbaik, diharapkan perusahaan ayam ras petelur ini akan menjadi terbaik dalam hal kualitas produk dan pelayanan. Pemilihan nama ini juga dikarenakan mudah dihapal dan dibaca baik orang Indonesia maupun Asing seperti orang Inggris, Malaysia, Korea, dan lain-lain. Perusahaan ini diharapkan tidak hanya akan memproduksi telur untuk lokal tapi juga untuk daerah lain atau bahkan Negara lain.
Top merupakan suatu perusahaan dengan bentuk kepemilikan perseorangan. Top akan didirikan pada bulan awal Februari 2013. Perusahaan ini didirikan oleh Cut Darmawati, SE. Top menawarkan produk telur ayam.

1.2  Alamat Perusahaan
Alamat perusahaan Top adalah Jl. Siron, Lambaro Aceh Besar, karena tempatnya jauh dari pusat kota sehingga harga tanah relative murah, dekat dengan rumah karyawan dan pakan ayam.

1.3  Visi Top
Visi dari Top adalah ingin menjadikan telur ayam menjadi makanan favorit di semua daerah dan dapat mengembangkan produksi telur ayam untuk memenuhi permintaan pasar dan membuka lapangan kerja.

1.4  Misi Top
Misi Top yaitu menjadi perusahaan telur ayam yang menjual telur ayam dengan kualitas yang baik dan harga terjangkau. Selain itu juga menawarkan pelayanan yang baik seperti menerima pesan antar dan menjaga kebersihan kolam sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang maksimum.

1.5  Tujuan Top
a.       Tujuan Jangka Panjang
·         Dapat menjadikan perusahaan Top menjadi sebagai perusahaan telur ayam yang dapat bersaing dengan perusahaan lainnya
·         Dapat memperluas cakupan usaha baik secara vertikal maupun horizontal
b.      Tujuan Jangka Menengah
·         Menjaga perusahaan agar tetap dapat bersaing dengan perusahaan telur ayam lainnya
·         Membina hubungan/ relasi dengan pihak-pihak yang berkaitan lengsung maupun tidak langsung
·         Menciptakan inovasi dalam pemasaran maupun memproduksi telur ayam
c.       Tujuan Jangka Pendek
·         Menarik minat pelanggan agar tertarik dengan produk telur ayam yang kami tawarkan
·         Membangun kondisi finansial untuk investasi masa depan
·         Menciptakan suasana tempat peternakan ayam ras petelur yang bersih dan nyaman
·         Memaksimalkan bentuk dan jenis layanan untuk pembantukan image perusahaan yang lebih kuat

1.6  Bidang Usaha Top
Top bergerak dalam bidang usaha perdagangan dengan fasilitas yang dimiliki berupa tanah, bangunan, peralatan, dan alat transport. Perusahaan menawarkan produk telur ayam.

1.7  Modal Usaha
No.
Keterangan
Jumlah
Harga Satuan
Total
1.       
Lahan
1300 m2
Rp 280.000
Rp 435.000.000
2.       
Bangunan


Rp 150.000.000
3.       
Sarana transportasi
1 Mobil
Rp 92.500.000
Rp 92.500.000
4.       
Kandang postal


Rp 50.000.000
5.       
Tempat minum dan pakan


Rp 9.000.000
6.       
Alat-alat listrik dan biaya lain-lain


Rp 1.000.000
Total Modal Awal
Rp 691.500.000
7.              
Ayam petelur
8000
Rp 30.000
Rp 240.000.000
8.              
Pakan ayam
450kg/hari x 30 = 13500 kg/bulan
Rp 3500
Rp 47.250.000
9.              
Vaksin dan Obat-obatan


Rp 8.000.000
10.          
Listrik


Rp 500.000
11.          
Biaya Pemasaran dan Penjualan


Rp 1.000.000
12.          
Alat Tulis Kantor


Rp 100.000
13.          
Gaji Direktur
1 orang
Rp 3.000.000
Rp 3.000.000
14.          
Gaji Kasir
1 orang
Rp 1.000.000
Rp 1.000.000
15.          
Gaji Karyawan Pekerja
4 orang
Rp 1.500.000
Rp 6.000.000
16.          
Biaya lain-lain


Rp 1.000.000
Total Modal Berkala
Rp 307.850.000
Total Modal Keseluruhan
Rp 989.350.000


BAB II
LATAR BELAKANG PENDIRIAN PERUSAHAAN
 Top merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan barang. Perusahaan ini didirikan oleh Cut Darmawati, SE. Perusahaan ini baru akan didirikan pada awal Februari 2013 dengan bentuk kepemilikan berupa perusahaan perseorangan.
Perusahaan Top menawarkan produk telur ayam. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dan lain-lain. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur.
            Budidaya ayam ras petelur sudah berkembang sejak akhir tahun 1960an, namun hingga kini penyebarannya masih belum mampu menjangkau kawasan terpencil. Dari data yang dilaporkan, pada tahun 2011 saja konsumsi telur ayam ras di Aceh mencapai 25.566.247 kg atau setara 409,1 juta butir, di mana 2.753.747 kg atau 10,77 persen berasal dari produksi lokal, sedangkan 22.812.500 kg atau 89,23 persen masih harus dipasok dari luar Aceh. Inilah fakta dan data bahwa rencana investasi anda di Aceh sangat tepat.
            Lahan usaha ternak ayam ras petelur memiliki prospek ekonomi yang baik. Di daerah penulis, telur ayam merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu, konsumsi masyarakat akan  telur ayam cukup tinggi. Hal ini penulis bisa melihat dari kondisi lingkungan masyarakat seperti rumah makan sehingga produksi telur ayam memiliki prospek ekonomi yang bagus untuk dikembangkan.


BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS
3.1 Analisis Lima Pelaku Bisnis
3.1.1 Company (Perusahaan)
3.1.1.1 Penguasaan Pasar
Top merupakan perusahaan telur ayam yang akan didirikan pada awal bulan Februari 2013 kerena perusahaan ini baru akan didirikan maka penguasaan pasar belum dapat ditentukan secara riil. Oleh karena itu perusahaan telah menargetkan bahwa penguasaan pasar Top untuk jangka pendek adalah Top akan menguasai pasar yang berada di Banda Aceh dan Aceh Besar. Hal ini disebabkan oleh wilayah yang berdekatan dengan Top sendiri. Sehingga diharapkan Top dapat menguasai pasar Banda Aceh dan Aceh Besar untuk jangka pendek dan tidak menutup kemungkinan untuk memperbesar cabang Top dapat dilakukan hingga ke luar daerah seperti Sigli, Lhoksemawe, Kalimantan dan lain-lain.

3.1.1.2 Modal Perusahaan
Jenis Modal
Jumlah (Rp)
Modal Sendiri
Rp 800.000.000
Modal Pinjaman
Rp 200.000.000
Jumlah Modal
Rp 1.000.000.000

3.1.1.3 Sumber Daya Manusia
Peranan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan amatlah penting. Sumberdaya manusia adalah penggerak utama atas kelancaran jalannya perusahaan. Sumberdaya manusia ini merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dengan faktor-faktor yang lain. Karyawan bagian penjualan adalah ujung tombak perusahaan untuk mencari dan mendapatkan konsumen atau pelanggan yang bersedia membeli atau mengkonsumsi produk yang ditawarkan. Keberhasilan karyawan bagian penjualan dalam menjual adalah asset perusahaan yang harus dipelihara, dipertahankan, dan dihargai, karena apabila tidak maka tenaga penjualan akan keluar dari perusahaan dan mencari pekerjaan baru di perusahaan lain.
Top ingin menciptakan suasana yang disiplin terhadap para karyawannya agar mereka memiliki dedikasi yang tinggi dan tanggung jawab yang besar. Dalam manajemen perusahaan Top membagi menjadi beberapa bagian yang terdiri atas direktur yang berfungsi untuk memimpin perusahaan, manajer yang mempunai tugas untuk mengelola bawahannya yang terdiri dari dua bagian seperti karyawan pekerja dan kasir untuk mengantar telur dan untuk mengambil ayam-ayam petelur. Bawahan bertugas untuk menjalankan tugas dari atasan dengan sebaik mungkin dan disiplin agar tercipta suatu budaya perusahaan yang baik.

3.1.1.5 Kualitas Produk
Menurut Kotler (2003), pelanggan masa kini menginginkan kualitas dan pelayanan yang makin baik, yang disertai oleh penyesuaian customization. Perkembangan bisnis ayam petelur ini menjadi bagian penting yang harus diperhatikan oleh setiap produsen guna memenuhi kebutuhan konsumennya. Top berusaha membuat produk ayam petelur yang bersih dan bebas penyakit. Untuk menghasilkan kualitas telur yang baik maka perlu memperhatikan hal-hal seperti pemeliharaan kandang, pemberian vaksinasi, peralatan yang digunakan. Berikut penjelasannya:
1)      Penyiapan Sarana dan Peralatan
a.       Kandang
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
b.      Peralatan
·         Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3-5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
·         Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
·         Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
·         Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus.
2)      Persiapan Bibit
Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
a.       Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
b.      Pertumbuhan dan perkembangan normal.
c.       Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
·         Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
·         Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
·         Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
·         Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
·         Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
·         Tidak ada letakan tinja diduburnya.
3.      Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut:
a.       Konversi Ransum
Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya.
b.      Produksi Telur
Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tidak menguntungkan.
4.      Pemeliharaan
1)      Sanitasi dan Tindakan Preventif
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
a.       Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
·         Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
·         Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
b.      Kwalitas dan kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
·         Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
·         Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51 - 57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
·         Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam, dalam hal ini dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu: 1) Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 liter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor; minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air; 2) Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu  minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor; minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor;  minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan  minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
2)      Pemberian Vaksinasi dan Obat
Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu: Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit. Macam-macam vaksin: Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna, Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif), Vaksin NCD HB-1/Pestos, Vaksin Cacar/pox, virus Diftose, Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek. Persyaratan dalam vaksinasi adalah:
·         Ayam yang divaksinasi harus sehat
·         Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.
·         Sterilisasi alat-alat.
3)       Pemeliharaan Kandang
Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
5.      Hama dan Penyakit
a.        Penyakit karena Bakteri
·         Berak putih (pullorum)
Menyerang ayam kampung dengan angka kematian yang tinggi. Penyebab: Salmonella pullorum. Pengendalian: diobati dengan antibiotika
·         Foel typhoid
Sasaran yang disering adalah ayam muda/remaja dan dewasa. Penyebab: Salmonella gallinarum. Gejala: ayam mengeluarkan tinja yang berwarna hijau kekuningan. Pengendalian: dengan antibiotika/preparat sulfa.
·         Parathyphoid
Menyerang ayam dibawah umur satu bulan. Penyebab: bakteri dari genus Salmonella. Pengendalian: dengan preparat sulfa/obat sejenisnya.
·         Kolera
Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun dan burung merpati.
Penyebab: pasteurella multocida. Gejala: pada serangan yang serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar. Pengendalian: dengan antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
·         Pilek ayam (Coryza)
Menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam.
Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri dan virus.
Gejala: ayam yang terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
Pengendalian: dapat disembuhkan dengan antibiotia/preparat sulfa.
·         CRD
CRD adalah penyakit pada ayam yang populer di Indonesia. Menyerang anak ayam dan ayam remaja. Pengendalian: dilakukan dengan antibiotika (Spiramisin dan Tilosin).
·         Infeksi synovitis
Penyakit ini sering menyerang ayam muda terutama ayam broiler dan kalkun.
Penyebab: bakteri dari genus Mycoplasma. Pengendalian: dengan antibiotika.
b.      Penyakit karena Virus
·         Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yang populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan. Penemuan tersebut tidak tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi dan diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease.
·         Infeksi bronchitis
Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yang serius untuk anak ayam dan ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Bila menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tidak normal, putih telur encer dan kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yang normal selalu ada ditengah). Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi.
·         Infeksi laryngotracheitis
Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yang serius terjadi pada unggas. Penyebab: virus yang diindetifikasikan dengan Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dengan desinfektan, misalnya karbol. Pengendalian: Belum ada obat untuk mengatasi penyakit ini; Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.
·         Cacar ayam (Fowl pox)
Gejala: tubuh ayam bagian jengger yang terserang akan bercak-bercak cacar.
Penyebab: virus Borreliota avium. Pengendalian: dengan vaksinasi.
·         Marek
Penyakit ini menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%. Pengendalian: dengan vaksinasi.
·         Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu.
c.       Penyakit karena Jamur dan Toksin
Penyakit ini karena ada jamur atau sejenisnya yang merusak makanan. Hasil perusakan ini mengeluarkan zak racun yang kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yang menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ini adalah: :
·         Muntah darah hitam (Gizzerosin)
Ciri kerusakan total pada gizzard ayam. Penyebab: adalah racun dalam tepung ikan tetapi tidak semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ini akibat pemanasan bahan makanan yang menguraikan asam amino hingg menjadi racun.
Pengendalian: belum ada.
·         Racun dari bungkil kacang
Minyak yang tinggi dalam bungkil kelapa dan bungkil kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. Untuk menghindari keracunan bungkil kacang maka dalam rancung tidak digunakan antioksidan atau bungkil kacang dan bungkil kelapa yang mengandung kadar lemak tinggi.
d.      Penyakit karena Parasit
·         Cacing
Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan terpelihara baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan. Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot dan kurang aktif.
·         Kutu
Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tidak terlihat tapi bila bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah.
Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tidak boleh mengenai tangan dan mata secara langsung dan penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tidak aktif.
e.       Penyakit karena Protozoa
Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis dan Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang dan genangan air.
6.      Panen
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang diahsilkan oelh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yang disebabkan oleh virus dapat terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.
Hasil tambahan yang dapat dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang. Telur yang telah dihasilkan diambil dan diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Dalam pengambilan dan pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yang normal dengan yang abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur yang abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong. Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yang kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yang terkena litter dapat dibersihkan dengan amplas besi yang halus, dicuci secara khusus atau dengan cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan untuk telur tetas.  

3.1.1.6 Diferensiasi
Dewasa ini dalam perkembangan bisnis, telur ayam mengalami persaingan yang semakin ketat, banyaknya jenis telur ayam yang ditawarkan di pasar membuat konsumen semakin banyak pilihan untuk menentukan pembelian produk. Diferensiasi berarti bahwa suatu produk atau jasa memiliki tidak saja keberbedaan dengan produk atau jasa yang sudah ada, melainkan juga merupakan titik keunggulan dibandingkan yang lainnya itu. Tetapi, diferensiasi tidak berarti “asal berbeda”, sehingga kalau sudah berbeda berarti pasti memiliki titik keunggulan yang dimaksud. Berbeda dapat diartikan dalam konteks dan sudut pandang yang berbeda-beda pula. Berbeda dalam artian fisik atau proses dapat dikenali dengan mudah, karena perbedaan itu bisa saja dalam bentuk, tampilan, ukuran, dan fungsi. Tetapi perbedaan dalam konteks ini tidak, pada saat yang sama, akan bermakna sekuat apa yang dimaksud dengan diferensiasi di atas.
Diferensiasi produk dan pelayanan dari suatu perusahaan perlulah ditingkatkan agar dapat menarik minat para kostumer. Ada dua macam diferensiasi yang diberikan perusahaan yaitu:
a.      Diferensiasi Produk
Top menyediakan telur ayam yang menjadi komuditas utama dalam usaha ini, selain itu kami juga selalu menjaga kebersihan kandang telur karena kami ingin menyajikan telur ayam yang selalu bersih dan bebas dari penyakit. Penawaran harga yang diberikan cukup terjangkau berkisar Rp 900/butir.

b.       Diferensiasi Pelayanan
Top selalu ingin memberikan pelayanan yang baik. Berikut ini adalah diferensiasi pelayanan yang ditawarkan Top:
·         Layanan pesan dan antar (delivery service)
·         Menawarkan special discount untuk pembelian dalam jumlah banyak
·         Melayani keluhan konsumen terhadap produk kami dengan membuka layanan kotak saran sehingga perusahaan dapat mengevaluasi kekurangan baik pelayanan maupun produk yang harus ditingkatkan
·         Melayani wisata budidaya telur ayam bilamana ada group pendidikan atau umum yang ingin mengetahui proses budidaya telur ayam.

3.1.2 Customer (Pelanggan)
Kepuasan konsumen tetap menjadi salah satu parameter penting untuk mengukur bagaimana feedback konsumen ke depannya. Jones dan Sasser melalui makalahnya di Harvard Business Review yang berjudul Why Satisfied Customer Defect menyarankan bahwa inti dari strategi yang sukses dalam mengelola kepuasan pelanggan adalah kemampuan dalam mendengar pelanggan.
Untuk menciptakan kepuasan konsumen perusahaan terus memberikan pelayanan terbaik bagi para kostumer agar mereka merasa betah dan puas terhadap pelayanan yang kami berikan. Perusahaan berusaha menciptakan suasana resto yang nyaman dan harga yang ditawarkan pun terjangkau. Perusahaan menciptakan konsep baru yang belum digunakan oleh outlet donat yang berada di daerah Bandung yaitu dengan menyediakan fasilitas karaoke keluarga yang bertujuan untuk memberikan dan menyediakan tempat yang nyaman untuk bersantai bagi semua kostumer.
Perusahaan memberikan pelayanan kotak suara kepada para pengunjung yang datang dengan tujuan agar setiap keluhan-keluhan kostumer terhadap pelayanan perusahaan dapat diperbaiki demi mencapai kepuasan konsumen. Perusahaan mempercepat efek dari penggunaan teknologi. Mengapa? Karena di era globalisasi dan persaingan yang demikian ketat, teknologi dapat memudahkan perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan. Misalnya dengan menggunakan satu sumber data konsumen melalui banyak channel agar bisa memahami kebutuhan dan mengukur prosesnya. Dengan begitu, maka proses yang terjadi akan teratur, efektif, lebih cepat dan akurat.

3.1.3 Competitor (Pesaing)
            Penjual telur ayam di Aceh sudah banyak. Sehingga yang menjadi pesaing bagi perusahaan Top adalah semua perusahaan yang ada di sekitar tempat perusahaan Top yakni Aceh yang sudah lebih dahulu berkiprah dalam usaha memproduksi telur sehingga sudah mempunyai pasar masing-masing. Namun, jumlah telur sekarang ini tetap banyak dibutuhkan dipasar karena banyak orang menggunakan telur untuk memasak, berjualan, konsumsi untuk sendiri dan lain-lain. Sehingga dengan adanya perusahaan Top diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar terhadap telur dengan perbedaan yang ditawarkan dibanding perusahaan telur ayam lainnya.

3.2  Analisa SWOT
Analisis strategis dilakukan untuk mengetahui strategi yang akan dipakai oleh praktisi usaha peternakan ayam ras petelur ini. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threat) yang dapat terjadi dalam usaha peternakan ayam ras petelur tersebut.
a.      Kekuatan (Strength)
Dua lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan mencakup lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal terdiri atas faktor kekuatan dan kelemahan. Beberapa faktor yang menjadi kekuatan pengembangan usaha ternak ayam petelur, sebagai berikut:
1.      Sistem agribisnis peternakan yang sudah mantap, artinya usaha peternakan tidak hanya berada pada tingkat budidaya, tetapi juga adanya industri hulu sebagai penyedia sarana produksi. Dengan demikian telah terdapat dukungan sarana produksi yang tersedia setiap saat, sehingga tidak ada masalah mengenai penyediaan sarana produksi untuk usaha peternakan ayam ras.
2.      Teknologi budidaya ayam ras yang mudah dikuasai oleh masyarakat.
3.      Sistem pemasaran tidak menjadi permasalahan, karena telah terbentuk jalur-jalur distribusi sampai ke berbagai lapisan dan pelosok wilayah.
4.      Adanya dukungan sumberdaya lahan yang luas dan jumlah tenaga kerja tersedia merupakan kekuatan pegembangan ayam ras petelur secara nasional.
b.      Kelemahan (Weakness)
Beberapa faktor yang menjadi kelemahan dalam usahaternak ayam ras petelur adalah sebagai berikut:
1.      Usaha peternakan ayam ras petelur seringkali dihadapkan pada harga input produksi tinggi, sedangkan harga output produksi yang rendah. Kondisi marjin yang semakin rendah (rasio harga 1 kg telur dengan 1 kg pakan sama dengan 2,5-3:1, dibandingkan dengan tahun 80-an dapat mencapai 4-5:1), oleh karena rasio harga telur dengan harga pakan yang semakin tinggi.
2.      Adanya risiko dan kondisi ketidakpastian yang relatif tinggi baik dari aspek teknis maupun finansial karena produksi sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan sementara keuntungan sangat sensitif terhadap perubahan harga.
3.      Adanya permintaan konsumen yang fluktuatif dari hari ke hari karena telur termasuk bahan makanan yang subtitutif.
4.      Sifat telur yang merupakan produk yang sifatnya perishable (mudah rusak), sehingga harus dapat dijual atau dikonsumsi segera.
5.      Pada umumnya kualitas produk belum mencapai standar internasional, sehingga kemampuan untuk ekspor sangat lemah.
c.       Peluang (Opportunities)
Lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan berupa peluang dan ancaman. Faktor peluang ini meliputi sebagai berikut:
1.      Dukungan pemerintah terhadap usaha peternakan ayam ras yang mempunyai andil besar dalam pemenuhan protein hewani masyarakat dan usaha peternakan dipandang sebagai usaha potensial bagi peningkatan pendapatan masyarakat. Dukungan pemerintah ini diwujudkan dalam bentuk deregulasi peternakan.
2.      Kondisi ekonomi makro Indonesia yang mulai membaik. Dengan adanya pergantian kabinet yang fokus pada perbaikan ekonomi memberikan harapan bagi kepastian usaha dan investasi di dalam negeri.
3.      Terdapat kecenderungan selera masyarakat yang semakin menyukai telur ayam ras dari lapisan perkotaan hingga masyarakat pedesaan.
4.      Meskipun permintaan masyarakat terhadap telur ayam ras fluktuatif, tetapi pada saat-saat tertentu permintaan masyarakat terhadap telur ayam ras sangat tinggi, misalnya untuk keperluan hajatan, hari-hari besar dan sebagainya.
5.      Terdapat kecenderungan permintaan telur ayam ras akan selalu ada setiap saat, karena potensi pasar telur ayam ras cukup besar dalam peranannya sebagai bahan baku pembuatan makanan ringan (roti, kue, martabak, dan lain-lain). Potensi pasar ayam ras semakin tinggi, karena sebagai bahan baku untuk industri makanan ringan.
6.      Peluang ekspor telur ayam ras kemungkinan akan dapat meningkat, karena beberapa negara mengalami stagnasi khususnya Amerika Serikat yang sedang mengalami krisis intern.
d.      Ancaman (Threat)
Beberapa faktor ancaman yang perlu diantisipasi dalam usahaternak ayam ras petelur adalah, sebagai berikut:
1.      Persaingan negara tetangga khususnya Thailand atau Malaysia yang dapat berproduksi dengan biaya lebih murah dengan perkembangan teknologi yang lebih efisien, karena adanya dukungan pemerintah secara aktif.
2.      Kondisi keamaman dalam negeri yang masih rawan menyebabkan ancaman penjarahan dari kelompok masyarakat tertentu masih tinggi.
3.      Teknologi yang belum sepenuhnya dapat menciptakan produk bebas residu antibiotik dapat menghambat pemasaran di pasar global, karena dalam WTO diterapkan persyaratan yang ketat dalam hal kesehatan terhadap konsumen.
4.      Ancaman perdagangan bebas yang tidak diberlakukannya lagi hambatan tarif untuk bea masuk produk luar negeri dan semakin berkurangnya peranan pemerintah dalam intervensi perdagangan. Hal ini perlu diwaspadai dengan membanjirnya produk-produk luar negeri yang cenderung over supply, sehingga akan mengganggu kestabilan harga di dalam negeri.
e.       Strategi Bisnis
Langkah selanjutnya untuk merumuskan strategi adalah mengkombinasikan analisis faktor internal dan eksternal dalam analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan kombinasi strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Usaha peternakan ayam ras petelur akan berhasil apabila dilakukan dengan strategi-strategi berikut ini:
1.      Marjin yang tipis dan sifatnya sangat sensitif terhadap perubahan harga harus diimbangi dengan sistem produksi yang sangat efisien. Dukungan pemerintah diperlukan dalam membuat kebijakan yang memihak industri ayam khususnya yang ditangani masyarakat kecil, misalnya dalam hal pembebasan PPN dan pajak baik dalam hal input produksi (pakan, bibit, obat-obatan dan peralatan) maupun hasil produksi.
2.      Sifat permintaan ayam ras masih cenderung berfluktuasi sehingga perencanaan usaha dengan pertimbangan faktor waktu.
3.      Karakteristik produk ayam ras petelur bersifat perishable (mudah rusak) sehingga diperlukan perencanaan usaha yang sangat cermat dan teliti dan dukungan teknologi penyimpanan.
4.      Bagi pengusaha mandiri harus dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan besar yang biasanya menguasai sarana produksi yang berwawasan lingkungan.
5.      Pengembangan peternakan skala besar perlu dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat untuk menghindari masalah sosial yang mungkin terjadi di masyarakat.
6.      Membangun sistem agribisnis peternakan yang secara terintegrasi dari hulu sampai hilir dan membangun jaringan distribusi yang mantap serta meningkatkan kualitas produk untuk menghadapi ancaman perdagangan bebas.

3.3  Analisa POAC
Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip POAC atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Prinsip manajemen ini banyak digunakan oleh organisasi dewasa ini untuk memajukan dan mengelola perusahaan.
a.        Analisis Planning
Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan disingkat dengan sebutan SMART, yaitu:
·         Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Perusahaan Top menawaran hasil ternak ayam ras yang akan dilakukan akan menghasilkan telur ayam ras mentah yang akan diproduksi ke berbagai tempat yang membutuhkan telur ayam ras seperti pasar tradisional, hotel, rumah makan, restoran, dan lain lain. Dengan fasilitas yang ditawarkan adalah delivery dan wisata telur ayam. Sehingga perusahaan berharap dapat bersaing dengan perusahaan telur ayam yang sudah ternama dan dikenal oleh masyarakat.
·         Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Top barusaha untuk menciptakan berbagai inovasi yang baru sehingga telur ayam Top dapat di ekspor ke Negara lain dan dapat menciptakan telur ayam yang bebas penyakit.
·         Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan. Top harus menentukan target pasar dengan baik terutama untuk semua kalangan baik rumah makan-makan, lestouran, dan pasar tradisional seperti pasar peunayong, pasar lambaro, dan lain lain. Produk telur ayam ras yang dihasilkan akan dipasarkan ke / melalui:
-        Agen baik dalam skala besar maupun kecil, yang selanjutnya akan dikirim ke berbagai wilayah Aceh Besar dan sekitarnya seperti Banda Aceh, Sigli, Bireun, dan lain-lain.
-        Sebagai gambaran, permintaan pasar induk seperti pasar peunayong, pasar lambaro atas produk telur ayam ras ini sangat tinggi sehingga untuk skala produksi yang direncanakan dalam proposal ini pemasarannya sudah cukup melalui pasar induk.
-        Hotel, restoran dan rumah makan. Pemasaran direncanakan akan dilaksanakan melalui sektor tersebut apabila produksi telah stabil serta sarana dan prasarana telah memadai.
·         Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan. Top berusaha untuk memberikan diferensiasi produk dan pelayanan yang baik kepada para kostumer dengan memanfaatkan dan memaksimalkan semua sumber daya yang ada di dalam perusahaan baik dari segi teknologi maupun sumber daya manusia itu sendiri.
·         Time artinya ada batas waktu yang jelas. Top selalu berusaha untuk melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil yang sudah dicapai dalam periode 1 minggu pertama pembukaan perusahaan produksi telur ini. Sampai pengevaluasian setiap bulan, triwulan, dan tahunan. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat meberbaiki kesalahan den dapat meningkatkan kualitas perusahaan.
b.      Analisis Organizing
Agar tujuan perusahaan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description). Pemegang Jabatan tertinggi di perusahaan Top adalah direktur yang bertugas sebagai pembuat keputusan di dalam perusahaan sekaligus sebagai pemilik perusahaan. Pada posisi ini, direktur memiliki tugas yang besar, tanggung jawab dan wewenangnya untuk memimpin perusahaan ke arah yang lebih baik. Adapun tugas manajer yang berfungsi untuk mengatur dan mengawasi karyawannya seperti karyawan pekerja, kasir, supir untuk mengantar telur dan untuk mengambil ayam-ayam petelur. Karyawan bekerja sesuai dengan perintah atasan dengan sebaik. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari manajemen, yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.
c.       Analisis Actuating
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
d.      Analisis Controlling
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Pengawasan perlu dilakukan agar perusahaan dapat menilai dan mengawasi kekurangan perusahaan seperti kualitas prodik, proses produksi, maupun sumberdaya manusia itu sendiri agar dapat menciptakan lingkungan bisnis dan budaya perusahaan yang baik. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.

BAB IV
STRATEGI PERUSAHAAN

Menurut Thomas L.Wheelen – J.David Hunger manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan/perencanaan strategi, pelaksanaan/implementasi, dan evaluasi. Perusahaan Top berupaya untuk mampu menunjukan kepada semua pihak kemana arah dan tujuan perusahaan sebagai landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan. Perusahaan Top diharapkan harus dapat mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang terkait dengan perusahaan atau disebut dengan istilah Stakeholder Benefits, memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan. Selain itu, strategi perusahaan memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/ berpikir mereka secara prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok. Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif.
Dalam mengambil setiap keputusan, Top selalu berupaya agar keputusan yang diambil adalah keputusan yang rasional analisis. Pengambilan keputusan secara intuitif emosional, yaitu pengambilan keputusan dengan menggunakan perasaan, pengalaman, pemikiran, reflektif, dan naluri dangan menggunakan proses jiwa dibawah sadar. Pengambilan keputusan secara perilaku politis, yaitu pengambilan keputusan dengan menggunakan sejumlah tekanan dari orang lain dan terpengaruh oleh keputusan mereka. Pemilihan strategi Top bertujuan untuk memilih strategi alternatif terbaik bagi perusahaan dalam segala hal yang mendukung gerak usaha perusahaan.

4.1 Cara Meningkatkan Produksi
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui upaya peningkatan kapasitas produksi yang dapat dicapai perusahaan dengan melakukan penambahan mesin dan operator. Proses analisa dimulai dengan mengumpulkan data, membuat model awal yang merupakan pendekatan dari sistem produk sesungguhnya berdasarkan data-data yang ada dan dilanjutkan dengan mengemukakan usaha-usaha perbaikan yang mungkin dilakukan agar dapat meningkatkan produksi serta menganalisa setiap usaha perbaikan tersebut dari segi ekonomi untuk melihat seberapacepat investasi yang dilakukan dapat kembali.

4.2 Memperbesar Usaha
Salah satu usaha yang ditempuh oleh Top adalah dengan melakukan suatu investasi baru atau pendirian usaha baru di daerah lain atau bahkan melakukan ekspor telur ayam ke luar negeri. Dalam melaksanakan hal tersebut, diperlukan dana yang besar yang memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang benar karena memerlukan biaya yang tidak sedikit.

4.3 Mengatasi Pesaing
Ada enam cara yang dilakukan perusahaan dalam upaya untuk mengatasi pesaing, yaitu:
1.      Membangun persepsi yang baik sesuai dengan brand positioning. Hal ini biasanya dilakukan dengan melakukan komunikasi pemasaran secara intensif.
2.      Meningkatkan kualitas produk. Disini sebuah perusahaan harus senantiasa meningkatkan kualitas produk, baik itu jasa, barang maupun gagasan. Dari sudut pandang pemasaran, hal ini sering dipengaruhi oleh persepsi. Semakin tinggi persepsi kualitas produk, semakin tinggi pula dibutuhkannya kualitas riil dari produk tersebut.
3.      Selalu menyajikan produk-produk baru. Ini tidak berarti menghasilkan produk yang sama sekali baru, akan tetapi bisa pula berarti menghasilkan produk-produk hasil inovasi atau modifikasi dari produk yang sudah ada.
4.      Melakukan pendekatan dengan konsumen. Ini diistilahkan dengan custumer relationship management, yaitu serangkaian proses dan teknik untuk mengontrol hubungan konsumen.
5.      Melakukan distribusi secara terintegrasi. Pendekatan distribusi ini memadukan sistem distribusi direct, dependent dan independent.
6.      Harga yang kompetitif. Harga kompetitif tidak berarti menjual dengan harga yang murah. Sebab pihak perusahaan dapat memadukan kesiapan bersaing dengan keragaman produk yang dimiliki dengan portfolio produk yang lengkap, perusahaan bisa menjual produk dengan harga beragam sesuai permintaan konsumennya.


4.4 Mengatasi masalah kebangkrutan
Ada beberapa cara perusahaan dalam mengatasi masalah kebangrutan :
1.      Dalam strategi diferensiasi, Top berusaha menjadi unik dalam industrinya pada berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Perusahaan menyeleksi satu atau lebih atribut yang dipandang penting oleh banyak pembeli di dalam suatu industri, dan secara unik menempatkan diri untuk memenuhi kebutuhan itu. Top menyediakan produk telur ayam dimana perusahaan harus mepertimbangkan sistem penyerahan produk yang digunakan untuk menjualnya, pendekatan pemasaran, dan faktor-faktor lainnya. Apabila Top dapat bekerja dengan baik untuk menghasilkan produk yang berkualitas maka perusahaan akan memiliki kinerja tinggi dalam industrinya. Logika dari strategi diferensiasi mengharuskan perusahaan memilih atribut untuk mendiferensiasikan diri secara berbeda dengan atribut.
2.      Untuk menjaga agar perusahaan tidak oleng dan terbebas dari kebangkrutan maka perusahaan harus mampu menjaga efektifitas, efisiensi, produktivitas, dan profit perusahaan dalam keseimbangan yang tepat untuk memastikan agar perusahaan tidak sampai bangkrut.
3.      Perusahaan berusaha meyakinkan para Stakeholder perusahaan; seperti bank, karyawan, pemilik saham, pemasok, customer, kantor pajak, dan yang lain-lainnya dengan sepenuh hati dan kejujuran tinggi untuk mau membantu mengerti usaha perusahaan ke arah penyembuhan total melalui dukungan langsung dan tidak langsung dari para stakeholdernya.
4.      Perusahaan akan terus-menerus mengupayakan dan mendekati konsemen dengan pelayanan dan kualitas prodak yang baik agar tidak berpaling.
5.      Membangun sistem agribisnis peternakan yang secara terintegrasi dari hulu sampai hilir dan membangun jaringan distribusi yang mantap serta meningkatkan kualitas produk untuk menghadapi ancaman perdagangan bebas.





BAB V
STRATEGI FUNGSIONAL PERUSAHAAN

Strategi fungsional merupakan kegiatan-kegiatan jangka pendek yang harus dilaksanakan oleh setiap bidang fungsional dalam perusahaan guna mengimplementasikan umum pembagian spesifikasi pekerjaan yang ada di dalam suatu perusahaan. Bidang fungsional dalam perusahaan Top meliputi bebarapa bidang yaitu Bidang operasi/ produksi bertugas untuk menciptakan produk telur yang berkualitas yang didukung oleh beberapa faktor seperti lokasi, peralatan, persediaan, mutu, biaya dan karyawan. Bidang sumber daya manusia yang terdiri dari beberapa bagian untuk melakukan tugasnya.
Pada bidang pemasaran peran fungsi pemasaran Top adalah mencapai sasaran perusahaan dengan menghasilkan penjualan produk dan jasa yang menguntungkan dipasar sasaran dan dapat meningkatkan penjualan yang signifikan dengan memberikan pedoman yang menyangkut 4 komponen pokok yaitu marketing mix, product, price, promotion dan place. Bidang yang terakhir yaitu bidang keuangan, bidang keuangan sangat penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan yang menyangkut keputusan perusahaan dalam mengatur investasi, dana yang dikeluarkan, menghitung laba, dan mengatur sumber modal. Kesemua faktor tersebut diharapkan dapat membantu perusahaan Top dalam menentukan langkah apa saja yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang untuk dapat memaksimalkan kinerja perusahaan agar memperoleh hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

5.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Manusia merupakan suatu unsur penting dalam setiap organisasi, seperti halnya Top sangat memrlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menunjang kesuksesan usaha yang akan dijalani. Strategi yang akan dilakukan dalam manajemen SDM adalah sebagai berikut:
·         Memberikan Pengajaran mengenai perkembangan teknologi yang digunakan dalam dunia olahraga futsal melalui acara on-the-job training oleh para ahli agar didapati usaha/ bisnis yang modern yang selalu up-to-date terhadap informasi dan berdaya saing tinggi.
·         Memberikan dorongan-dorongan kepada semua staff agar mau bekerja lebih kreatif dan bersaing untuk terus memberikan kontribusi yang lebih kepada perusahaan.
·         Memberikan reward kepada karyawan yang rajin dan punishment kepada karyawan yang tidak disiplin.

a.       Struktur Organisasi

b.      Analisis Jabatan
Dalam melaksanakan operasi dalam Domini House tentunya harus dipenuhi salah satu syarat yaitu adanya tenaga kerja/jabatan-jabatan karyawan.Uraian jabatan-jabatan tersebut antara lain:
·         Direktur/ pemilik usaha. Posisi atau jabatan ini merupakan pelaksana tertinggi perusahaan Top dan langsung dipegang oleh pendiri atau pemilik perusahaan itu sendiri. Direktur mempunyai wewenang dan tanggung jawab bagi perusahaan secara keseluruhan.
·         Karyawan. Pada posisi ini karyawan dibagi menjadi tiga macam yaitu kasir, karyawan operasional, dan produksi. Perusahaan membagi karyawan menjadi beberapa bagian dengan alasan agar setiap karyawan yang ada diperusahaan menjadi ahli yang terampil dalam bidangnya untuk menunjang produktivitas dan efektifitas dalam perusahaan Domini House.

c.       Deskripsi Pekerjaan
1.      Direktur/ Pemilik Usaha
·         Bertanggung jawab atas semua kegiatan perusahaan.
·          Sebagai penentu wewenang/ keputusan tertinggi perusahaan.
·         Memimpin operasional perusahaan.
·         Menyusun rencana baru untuk perluasan layanan perusahaan.
·         Mengkomunikasikan rencana kepada semua departemen.
2.      Kasir
·         Menerima pembayaran dari pelanggan.
·         Menjaga keuangan yang ada padanya.
·         Menjaga harmonisasi hubungan diantara sesama karyawan dan pelanggan.
3.      Karyawan Pekerja
·         Membersihkan kandang dan lingkungan perusahaan
·         Memberi makan dan minum ayam
·         Mengambil telur-telur dari kanadang dan menyusun di kotak
·         Member vaksin untuk ayam
·         Menjemput ayam pullet
·         Mengantar telur ayam

d.      Kompensasi/gaji
Top memberikan kompensasi secara bulanan, hal itu berlaku untuk semuah jabatan yang ada di dalam perusahaa. Perusahaan akan memberikan insentif pada karyawan yang berprestasi. Berikut uraian gaji perbulan pejabat dan karyawan perusahaan Top.
Jabatan
Jumlah Gaji
Direktur
Rp 3.000.000
Kasir
Rp 1.000.000
Karyawan Pekerja
Rp 1.500.000

5.2 Manajemen Operasional
Manajemen Operasi Top tidak jauh berbeda dengan perusahaan lain, setelah merekrut sumberdaya manusia yang memenuhi kualifikasi maka Top juga memperhitungkan bahan yang digunakan untuk memproduksi telur, didukung oleh lokasi yang merupakan tempat operasional sehingga perusahaan menggabungkan kesemuanya melalui pos kerja (work station) jalur operasi/jasa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan operasional perusahaan yaitu :
·         Pembelian bahan baku
Top sangat memperhatikan bahan baku yang baik dan berkualitas maka dari itu Top memperhitungkan pemasok yang benar-benar sudah diakui kualitasnya. Top memiliki pemasok bahan baku dari toko penjual pakan di Lambaro karena letak toko pemasok yang dekat dan bisa dipercaya.
·         Pengawasan persediaan
Persediaan yang ada dalam perusahaan berupa peralatan dan perlengkapan merupakan faktor utama bagi Top. Top senantiasa melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap peralatan dan perlengkapan yang digunakan karena bisa saja peralatan/ perlengkapan yang digunakan telah usang dan harus diganti.
·         Penjadwalan
Top buka setiap hari mulai pukul 07.00-18.00 WIB kecuali pada hari raya.
·         Pengawasan kualitas
Top selalu mengawasi kualitas telur yang dihasilkannya dengan memperhatikan bahan baku, teknologi, tempat, dan pelayanan perusahaan dengan tujuan agar pelanggan merasa puas dan produk dapat mudah dikenal.

5.3 Manajemen Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh manajemen Top dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Perusahaan berusaha untuk dapat memuaskan kebutuhan konsumen dengan pemasaran yang baik. Kegiatan pemasaran bukan semata-mata kegiatan untuk menjual barang dan jasa, karena kegiatan sebelum dan sesudahnya juga merupakan suatu kegiatan pemasaran.
Adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang menciptakan adanya pemasaran. Pemasaran harus dapat menafsirkan kebutuhan dan keinginan konsumen dan mengkombinasikan dengan data pasar seperti lokasi, jumlah dan kesukaan konsumen, sehingga dasar untuk mengadakan pengolahan bagi perencanaan produk.
a.       Deskripsi Produk
Hasil ternak ayam ras yang akan dilakukan akan menghasilkan telur ayam ras mentah yang akan diproduksi ke berbagai tempat yang membutuhkan telur ayam ras seperti pasar tradisional, hotel, rumah makan, restoran, dan lain lain.
b.      Prospek Pasar
Produksi telur ayam ras di Aceh Besar dan Banda Aceh telah memiliki pasar yang jelas. Seperti yang dinyatakan oleh Muzakir Manaf (Wakil Gubernur) di Aceh sangat besar prospek bisnis ayam petelur. Dari data yang dilaporkan, pada tahun 2011 saja konsumsi telur ayam ras di Aceh mencapai 25.566.247 kg atau setara 409,1 juta butir, di mana 2.753.747 kg atau 10,77 persen berasal dari produksi lokal, sedangkan 22.812.500 kg atau 89,23 persen masih harus dipasok dari luar Aceh. Inilah fakta dan data bahwa rencana investasi di Aceh sangat tepat. Hampir semua peternak telur ayam ras memiliki hubungan dengan pedagang yang siap menerima hasil produksi telur ayam ras seperti rumah makan, restaurant, cafe dan lain lain serta hubungan itu tak akan pernah putus selagi manusia berkeinginan hidup sehat.
c.       Kebutuhan dan  Kecendrungan Pasar
Target pasar usaha ini adalah pasar tradisional, toko-toko grosiran, rumah makan, restaurant, dan nasi ampera sehingga kebutuhan akan telur ayam masih tergolong tinggi dan pemenuhannya masih terbatas pada pasar tradisional pada umumnya. Sementara itu kecenderungan pasar akan telur ayam masih tergolongkan pada secondary goods, namun permintaan pasar masih tinggi. Sebaliknya pada segmen hotel dan restoran yang kebutuhan akan telur ayam cukup tinggi distributor telur ayam masih minim dan masih sangat dibutuhkan. Kecenderungan dari hotel dan restoran yang paling penting untuk disikapi adalah pelayanan akan faktor penyediaan barang, mulai dari ketepatan waktu, jenis pambayaran, layanan purna jual, dan yang paling utama penurunan harga jual.
d.      Bauran pemasaran produk
·         Service (jasa)
Top selalu berusaha menciptakan pelayanan terbaik yaitu dengan menyediakan fasilitas layanan delivery service kepada pelanggan dan menyediakan kotak suara bagi para pelanggan agar perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya.
·         Price (harga)
Top menawarkan harga yang sangat terjangkau bagi semua masyarakat yaitu Rp 900 perbutir dan akan memberikan discount bila membeli dalm jumlah banyak.
·         Promotion (promosi)
Promosi yang dilakukan oleh Top yaitu dengan melakukan promosi melalui brosur, koran, dan radio karena media ini dinilai cukup efektif untuk memmpromosikan perusahaan kepada masyarakat.
·         Place (tempat)
Top berlokasi d daerah Jl.Siron Lambaro Aceh Besar. Alasan perusahaan mendirikan perusahaan Top di Siron karena daerah ini terdapat tanah yang luas, dekat dengan pasar Lambaro, dekat dengan rumah para karyawan.
·         Process (Proses)
Pemasaran yang dilakukan oleh Top yaitu dengan melakukan pendekatan dengan para pedagang di pasar, pemilik hotel, rumah makan, dan lain-lain. Selain itu juga dengan memasang iklan di Koran.

5.3  Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah komponen penting bagi perusahaan Top yang merupakan faktor penentu dalam pengoperasian perusahaan. Manajemen keuangan ini menyangkut komposisi modal pemilik, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Kegiatan perencanaan program tidak bisa terlepas dari faktor keuangan. Oleh karena itu, perusahaan berusaha untuk dapat mengelola keuangan dengan sebaik mungkin dengan tujuan menciptakan kestabilan kondisi keuangan dan dapat dijadikan sebagai modal investasi.
a.       Total Biaya (Variabel Cost dan Fixed Cost)
No.
Keterangan
Jumlah
Harga Satuan
Total
1.       
Penyusutan bangunan
1 Bangunan
Rp 5.000.000
Rp 5.000.000
2.       
Penyusutan sarana transportasi
1 Mobil
Rp 5.250.000
Rp 5.250.000
3.       
Penyusutan kandang postal


Rp 2.100.000
4.       
Penyusutan tempat minum dan pakan


Rp 4.000.000
5.       
Alat-alat listrik dan biaya lain-lain


Rp 1.000.000
6.       
Gaji Direktur
1 orang
Rp 3.000.000 x 12 = 36.000.000
Rp 36.000.000
7.       
Gaji Kasir
1 orang
Rp 1.000.000 x 12 = 12.000.000
Rp 12.000.000
Total Biaya Tetap
Rp 65.350.000
8.              
Ayam petelur
8000 x 30.000= 240.000.000 per 2 tahun
150.000.000/24= Rp 10.000.000 perbulan

Rp 10.000.000
9.              
Pakan ayam
450kg/hari x 30 = 13500 kg/bulan
Rp 3500
Rp 47.250.000
10.          
Vaksin dan Obat-obatan


Rp 8.000.000
11.          
Listrik


Rp 500.000
12.          
Biaya Pemasaran dan Penjualan


Rp 1.000.000
13.          
Alat Tulis Kantor


Rp 100.000
14.          
Gaji Karyawan Pekerja
4 orang
Rp 1.500.000
Rp 6.000.000
Total Biaya Variabel
Rp 72.850.000
Total Biaya Keseluruhan
Rp 138.200.000

b.      Biaya dan Harga Per Unit
Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah Rp 65.350.000 : 12 bulan = Rp 5.445.900Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan = Rp 5.445.900 + Rp 72.850.000 = Rp 78.295.900. Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk yang dihasilkan per bulan
                       Rp 78.295.900 : 159.000 buah = 492.43
      Harga jual per unit Rp 700

c.       Analisis titik impas
            =
             = 22.520,11 Unit
Dengan produksi telur 159.000 perbulan maka BEP akan dicapai pada bulan pertama.

          
           = Rp 9.366.591.549

d.      Analisis Keuntungan
Perhitungan
Per bulan
Perkiraan ayam bertelur (1 ekor)
20 butir
Dari  8000 ekor yang efektif bertelur
7950 ekor
Jadi perbulan 79500 ekor x 20 butir
159.000 butir
Harga Jual untuk 159.000 butir telur
Rp 111.300.000

Selain menjual telur ayam yang sudah tua (afkir) juga bisa dijual dengan harga Rp 10.000 sehingga setelah dua tahun ayam petelur biasany tidak produktif lagi dengan tingkat kematian 3% pertahun berarti dalam dua tahun ada 7.520 ekor ayam yang bertahan hidup dan bisa dijual dengan harga Rp 10.000 sehingga mendapat pendapatan Rp 75.200.000.  
e.       Pengembalian Modal     
Total biaya Produksi : Laba usaha = Rp 78.295.900 : Rp 33.040.100
                                                       2,37 bulan     
Catatan :  - Dalam 1 bulan diproduksi  159.000 butir telur
Maka, Pay Back Period = (BEP Produksi x 30) : Penjualan per bulan
                                       = (22.520,11 x 30) : 159.000
                                       = 4.25 hari
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 5 hari dengan penjualan 5.300 butir telur tiap harinya atau 159.000 butir tiap bulannya.




















BAB VI
PENUTUP

Dewasa ini kebutuhan telur dalam negeri terus meningkat sejalan dengan peningkatan pola hidup manusia dalam meningkatkan kebutuhan akan protein hewani yang berasal dari telur. Selain itu juga adanya program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat terutama anak-anak. Kebutuhan akan telur yang terus meningkat tidak diimbangi dengan produksi telur yang besar sehingga terjadilah kekurangan persediaan telur yang mengakibatkan harga telur mahal.
Dengan melihat kondisi tersebut budidaya ayam petelur dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan bila di kelola secara intensif dan terpadu.