1.1
Futures Contracts
1.1.1
Sekilas
tentang Futures Contracts
Menurut
John C. Hull, “A futures contract is an
agreement to buy or to sell an asset at a certain time in the future for a
certain price”. Futures sebagai
instrumen derivatif diperdagangkan di berbagai bursa di dunia Barat maupun
dunia Timur. Dua terbesar di Amerika Serikat adalah the Chicago Board of Trade
(www.cbot.com)
dan the Chicago Mercantile Exchange (www.cme.com). Dua terbesar fi Eropa adalah the London
International Financial Futures and Option Exchange (www.liffe.com)
dan Eurex (www.eurexchange.com).
Bursa lain yang juga cukup besar adalah Bolsa de Mercadorias y Futuros (www.bmf.com.br)
di Sao Paulo, the Tokyo International Financial Futures Exchange (www.tiffe.or.jp),
the Singapore International Monetary
Exchange (www.simex.com.sg) , dan the Sidney Futures Exchange (www.sfe.com.au).
1.1.2
Uraian
Menurut
Siahaan & Manurung (2006: 25), beberapa hal yang perlu diketahui mengenai futurescontracts antara lain:
a) Futurescontracts
merupakan kesepakatan membeli atau menjual aktiva tertentu pada tanggal
tertentu dengan harga yang telah ditetapkan di masa yang akan datang.
b) Transaksi
futurescontracts dilakukan pada bursa
resmi melalui sistem clearinghouse.
c) Syarat-syarat
dalam jumlah kontrak (mis: jumlah, kuantitas, tanggal pengiriman, dsb) sangat
baku dan sangat standardized.
d) Laba
dan rugi diselesaikan setiap hari, aliran kas terjadi secara harian.
e) Untuk
memulai transaksi, harus terlebih dahulu menyetor uang jaminan, margin atau collateral.
f) Biasanya
dipergunakan untuk memastikan harga di masa yang akan datang.
1.1.3
Karakteristik
Adapun karakteristik
dari futurescontracts antara lain:
a)
Perlu transfer tunai
pada awal transaksi. Transfer tunai sebagai jaminan (margin).
b)
Transfer tunai harus
dilakukan setiap hari.
c)
Risiko kredit sangat
kecil.
d)
Kontrak yang
disesuaikan dengan kebutuhan dua pihak tidak tersedia.
e)
Kontrak yang tersedia
terutama untuk jangka pendek (paling lama satu tahun).
f)
Pasar lebih aktif dibandingkan
pasar forward, untuk kontrak-kontrak
tertentu.
g)
Posisi semula dapat
ditutup atau dibalik dengan cepat.
1.1.4 Formula
Futures
Price untuk pasar komoditas:
|
Keterangan:
Fo
= futures price teoretis
So
= Spot price (harga pasar) saat ini
rf
= tingkat bunga bebas risiko, misalnya bunga SBI
c =carrying
cost
n
= waktu yang dibutuhkan sampai pada tanggal penyerahan (masa kontrak)
1.1.5 Contoh Kasus
Harga Crude di New York Board of Trade (NYBoT) US$140/barel. Bunga 3%, biaya
gudang 0,1% per bulan dan asuransi 0,01% per bulan. Berapa future price untuk
masa 6 bulan mendatang?
Jawab:
Diketahui:
Biaya
carrying cost disetahunkan = biaya
gudang = 1,2%
Biaya
asuransi disetahunkan = 0,12%
Penyelesaian:
Fo= So (1+rf+c)n
= 140 (1 + 0,03 + 0,012 + 0,0012)6/12
= 140 x 1,021372
= US$ 142,99 /barel
1.2 Forward Contracts
1.2.1
Sekilas
tentang Forward Contracts
Kontrak
penyerahan kemudian (forwardcontracts)
sama dengan futurescontracts, yakni
sama-sama merupakan kesepakatan antara dua pihak untuk membeli dan menjual
aktiva yang dilakukan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang dan pada
harga tertentu yang telah disepakati pada saat kontrak ditandatangani. Tetapi, futures diperdagangkan di bursa
terorganisir sementara forwardcontracts
diperdagangkan di luar bursa atau over
the counter market.
1.2.2
Uraian
Menurut
Siahaan & Manurung (2006: 24), beberapa hal yang perlu diketahui mengenai forward contracts
antara lain:
a) Kesepakatan
membeli atau menjual aktiva tertentu pada tanggal tertentu di harga yang telah
ditetapkan di masa yang akan datang.
b) Transaksi
selalu dilakukan melalui broker dengan telepon atau telex.
c) Biasanya
digunakan untuk memastikan harga di masa yang akan datang.
1.2.3 Karakteristik
Adapun
karakteristik dari futurescontracts
antara lain:
a) Tidak
perlu transfer tunai pada awal transaksi. Transfer tunai hanya saat jatuh
tempo.
b) Terdapat
risiko kredit.
c) Kontrak
sesuai dengan kebutuhan dua pihak, digunakan khusus untuk lindung nilai.
d) Kontrak
yang tersedia diperjualbelikan adalah untuk sekuritas utang jangka pendek
(paling lama satu tahun).
1.2.4 Formula
Futures
Price untuk pasar modal:
|
Keterangan:
Fo = futures
price teoretis
So = Spot price, harga saham di pasar saat ini
rf = risk
free, suku bunga bebas risiko misalnya bunga SBI
d = dividen
yield
n
= waktu yang dibutuhkan sampai pada tanggal penyerahan (masa kontrak)
1.2.5 Contoh Kasus
Harga saham TLKM di BEI Rp 10.000, tingkat suku bunga SBI 9%, dan
dividen akan diterima dalam 3 bulan mendatang sebesar Rp 500. Berapa future price saham TLKM pada 3 bulan
mendatang?
Jawab:
Fo = So (1 + rf
- d)n
= 10.000
[(1+0,09)3/12 + 500/10.000]
= 10.000
x [1,021778 + 0,05]
= 10.718
1.3 Option Contracts
1.3.1 Sekilas tentang Option Contracts
Kontrak opsi pada dasarnya dibedakan
atas dua macam, yaitu calls sebagai
hak beli dan puts sebagai hak jual.
Pembeli call atau pemilik call memiliki hak membeli aktiva
tertentu pada harga tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
Sebaliknya pembeli put atau pemilik put adalah memiliki hak menjual aktiva
tertentu pada harga tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
Harga dalam kontrak disebut strike price atau exercise price, dan tanggal pada kontrak disebut expiration date atau maturity date. Gaya opsi ada dua, gaya
Eropa dan Gaya Amerika. Opsi Eropa dapat di exercise
hanya persis pada tanggal jatuh tempo, sedangkan Opsi Amerika dapat di exercise kapan saja sepanjang hidup opsi
atau selama opsi belum jatuh tempo maupun persisi pada tanggal jatuh tempo.
1.3.2
Uraian
Menurut
Siahaan & Manurung (2006: 25), beberapa hal yang perlu diketahui mengenai optioncontracts antara lain:
a) Hak
membeli atau menjual aktiva tertentu pada harga pada (sebelum) tanggal tertentu
yang telah ditetapkan di masa yang akan datang.
b) Transaksi
dilakukan baik melalui broker dengan telepon atau telex, maupun di bursa resmi.
c) Biasanya
digunakan untuk menentukan harga tertinggi dan terendah.
1.3.3
Karakteristik
a) Pembeli
atau kontrak opsi dapat membatasi kerugian maksimum, tapi selalu terbuka
kesempatan menguntungkan dari pergerakan harga.
b) Pembeli
harus membayarr premi (harga/biaya)
c) Pembeli
menghadapi risiko kredit dari penjual. (pembeli punya hak, penjual punya
kewajiban).
d) Untuk
kebutuhan lindung nilai tertentu tersedia kontrak tailor made.
e) Kontrak
tersedia terutama untuk kontrak jangka pendek.
1.3.4
Contoh
Kasus
Anda
memiliki modal sebesar Rp 1.000.000. Ada 3 pilihan investasi yang dapat
dilakukan.
1)
Beli saham dengan harga
pasar Rp 5.000 per unit saham, investasi 200 saham.
2)
Beli opsi saham dengan exercise price Rp 5000 premium Rp 500
atau 2000 opsi sebesar 20 kontrak.
3)
Beli 2 kontrak opsi
atau 200 opsi saham sebesar Rp 100.000 dan sisa Rp 900.000 didepositokan dengan
tingkat bunga 4% selama 6 bulan.
Berapa
tingkat return masing-masing jika stock price 6 bulan mendatang Rp 4.000
dan pilihan investasi mana yang menguntungkan atau merugikan paling tinggi?
Jawab:
1) Return investasi
saham = [200 x (Rp 4.000 – Rp 5.000)] : Rp 1.000.000 = - 0,20 (rugi 20%)
2) Return investasi
di option market bersifat negatif
sebesar premium yang dibayar karena stock
price di bawah exercise price =
[2.000 x Rp 500] : 1.000.000 = 1 atau rugi 100%
3) Return investasi
campuran:
Rugi
sebesar premium = 200 x Rp 500 =
Rp 100.000
Deposito
4% x Rp 900.000 = Rp 36.000
Total
Rugi = Rp 64.000
Return negatif = 64.000/1.000.000
= 6,4% rugi.
Investasi
campuran yang paling rendah ruginya.
1.4 Swap Contracts
1.4.1 Sekilas
tentang SwapContracts
Swap
adalah kesepakatan antara dua pihak (perusahaan) untuk saling mempertukarkan
arus kas di masa tertentu (selama kurun waktu tertentu) yang akan datang. Dalam
kesepakatan ditentukan secara spesifik tanggal pembayaran tunai dan cara
menghitung jumlah tunai yang akan saling dipertukarkan (dibayarkan
masing-masing pihak). Biasanya di dalam perhitungan telah
dipertimbangkan/diperhitungkan nilai yang akan datang tingkat bunga, kurs mata
uang, dan variabel-variabel lainnya yang relevan.
1.4.2
Uraian
Menurut
Siahaan & Manurung (2006: 26), beberapa hal yang perlu diketahui mengenai swapcontracts antara lain:
a) Suatu
kesepakatan saling mempertukarkan arus kas selama interval waktu tertentu.
b) Serial
pembayaran kontrak dilakukan sesuai dengan jadwal.
c) Transaksi
lewat broker dengan menggunakan telepom
dan telex.
d) Biasanya
digunakan untuk mematok harga untuk jangka panjang di masa yang akan datang.
1.4.3
Karakteristik
a) Tidak
perlu transfer uang tunai pada awal perjanjian.
b) Mengandung
risiko kredit.
c) Untuk
kebutuhan lindung nilai tertentu tersedia kontrak-kontrak yang tailor made.
d) Tersedia
kontrak-kontrak untuk jangka waktu menengah dan jangka panjang (satu sampai
sepuluh tahun).
1.4.4 Contoh Kasus
PT Hana
Lee memiliki utang US$ 5 juta diterima pada bulan Juni
2008 dan harus dibayar kembali pada bulan Juni 2012. Perusahaan melakukan swap dengan
bank devisa nasional atas utang US$ 5 juta selama 5 tahun dengan persyaratan
berubah setiap 6 bulan dengan metode Penjualan dan Pembelian Kembali.
Persyaratan
6 bulan termin pertama
Tahap
1, bersepakat dengan persyaratan untuk termin pertama dan ditandatangani akhir
Juni 2008:
1)
Metode swap: selling and buying
2)
Jumlah dana US$ 5 juta
3)
Kurs Dollar AS di pasar
spot akhir Juni Rp 9.940
4)
Kurs Dollar AS pada
akhir temin pertama Desember 2008 (swap
price) disepakati = Rp 10.178
5)
Tanggal kontrak: jatuh
tempo final: akhir Juni 2012
6)
Jatuh tempo interim =
akhir Desember 2008
Kurs Dollar AS masa datang dihitung
berdasarkan perbandingan tingkat bunga rupiah (8%) dan Dollar dikalikan kurs
Dollar AS saat ini. Jadi swap price = 9.940
x [1,08/1,03]6/12 = 10.178
a)
Berapa besar untung
rugi swappada masa termin pertama 6
bulan, jika spot price pada akhir
Desember 2008 Rp 10.163/US$?
b)
Seandainya tidak
melakukan hedging, berapa untung atau
rugi beda kurs perseroan?
Jawab:
a)
Untuk masa 6 bulan
termin pertama perusahaan membayar:
Swap fee =
(Rp 10.178 – Rp 9.940) x 5.000.000 = Rp 1.190.000.000
Kerugian
beda kurs = 5.000.000 x (Rp 10.163 – Rp 9.940) = Rp 1.115.000.000
Kerugian
karena dugaan kurs meleset (imperfect
hedge) = Rp
75.000.000
Perbedaan:
1) Perbedaan
antara spot price dengan spot market saat kontrak ditandatangani
disebut swap fee.
2) Perbedaan
antara spot price awal kontrak dan spot price saat jatuh tempo sebagai
untung/rugi beda kurs.
3) Jika
spot price awal kontrak lebih rendah
daripada spot price saat jatuh tempo
berarti keuntungan nasabah.
4) Jika
swap price lebih tinggi daripada spot price pada saat jatuh tempo berarti
kerugian nasabah.
b) Jika
tidak melakukan hedging, kerugian =
5.000.000 x (Rp 10.163 – Rp 9.940) = Rp 1.115.000.000, sedangkan melakukan hedging total kerugian mencapai Rp
1.190.000.000. Hedging tidak selalu
mengurangi kerugian, jika dugaan melesat jauh justru dapat menambah kerugian.
Dalam contoh ini, kurs diperkirakan Rp 10.178/US$1, kenyataannya Rp 10.163/US$.
Referensi:
Samsul, Mohamad.
2010. Pasar Berjangka, Komoditas, dan
Derivatif. Jakarta: Salemba Empat.
Siahaan, Hinsa
Pardomuan & Manurung, Adler Haymans. 2006. Aktiva Derivatif: Pasar Uang, Pasar Modal, Pasar Komoditi, dan Indeks.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbagaimanapun alasannya sorang trader perbedaan trading spot dan future iya gak
BalasHapus